Kalimat "Alhamdulillah" sudah biasa diucapkan oleh kita ketika kita merasa mendapatkan nikmat, atau dipuji orang. Jarang sekali aku berpikir sudahkah ucapanku itu benar-benar aku fahami maksudnya.
Tentu semua orang tahu, arti harfiah dari kalimat itu, kecuali yang belum tahu.
terus kenapa broooooo?
gini mas, tadi aku lihat sesuatu di buku berjudul alhikam susunan ibnu Athoi'llah, nih yang aku lihat:
utawi bodo bodone manungso ikuuuuuuu man wong kang ninggalno sopo man ing olehe yakini perkoro kang tetep ing sandinge man, kerono panyonone perkoro kang tetep ing sandinge manungso.
faham? gak faham? gak papa aku juga gak faham .
orang bodoh adalah orang yang meninggalkan sesuatu yang meyakinkan yang terdapat pada dirinya, karena dugaan orang lain.
siapa sih yang paling faham diri kita? pastinya ya diri kita sendiri.
siapa yang tahu kebusukan kita? pasti kita sendiri....
jadi itulah maksud kalimat:
يقين ما عنده
kita yakin kita seperti apa?
kita faham betul seberapa panjang tanduk kita.
sedangkan orang lain memanggil kita mas, aa, bapak, pak haji, almukarram, kyai dsb dsb dsb dsb dsb...
kadang orang lain sampai mengatakan kita begini kita begitu, padahal mereka cuma menduga, mereka cuma melihat casingnya.
itulah maksud:
ظن ما عند الناس
ucapan kita alhamdulillah sebenarnya representasi dari perasaan yang mana?
ketika itu mewakili perasaan bangga dan yakin kita memang layak dipuji, maka tanpa terlihat oleh siapapun, ternyata tanduk kita makin panjang....
uwaaaawwwwww....
kalau ucapan "alhamdulillah" bener2 mewakili rasa malu kita, dan ucapan tersebut menjadi wakil dari kalimat "hanya Allah yang layak dipuji, aku mah busuk, cuma kalian gak ngerti", maka semoga suatu saat nanti kita akan sampai dilevel 'sedikit layak dipuji'.
kesimpulan : pujian orang atau panggilan orang terhadap diri kita (tepatnya diriku), bukanlah cerminan siapa diriku, tapi cuma cerminan dugaan dari orang yang memuji atau memanggil......
ini aku tulis untuk diriku sendiri, kalau ternyata kalian ikutan baca terus gak ngarti ya gak papa.....
anggap aja belum baca
terus kenapa broooooo?
gini mas, tadi aku lihat sesuatu di buku berjudul alhikam susunan ibnu Athoi'llah, nih yang aku lihat:
اجهل الناس من ترك يقين ما عنده لظن ما عند الناس
utawi bodo bodone manungso ikuuuuuuu man wong kang ninggalno sopo man ing olehe yakini perkoro kang tetep ing sandinge man, kerono panyonone perkoro kang tetep ing sandinge manungso.
faham? gak faham? gak papa aku juga gak faham .
orang bodoh adalah orang yang meninggalkan sesuatu yang meyakinkan yang terdapat pada dirinya, karena dugaan orang lain.
siapa sih yang paling faham diri kita? pastinya ya diri kita sendiri.
siapa yang tahu kebusukan kita? pasti kita sendiri....
jadi itulah maksud kalimat:
يقين ما عنده
kita yakin kita seperti apa?
kita faham betul seberapa panjang tanduk kita.
sedangkan orang lain memanggil kita mas, aa, bapak, pak haji, almukarram, kyai dsb dsb dsb dsb dsb...
kadang orang lain sampai mengatakan kita begini kita begitu, padahal mereka cuma menduga, mereka cuma melihat casingnya.
itulah maksud:
ظن ما عند الناس
ucapan kita alhamdulillah sebenarnya representasi dari perasaan yang mana?
ketika itu mewakili perasaan bangga dan yakin kita memang layak dipuji, maka tanpa terlihat oleh siapapun, ternyata tanduk kita makin panjang....
uwaaaawwwwww....
kalau ucapan "alhamdulillah" bener2 mewakili rasa malu kita, dan ucapan tersebut menjadi wakil dari kalimat "hanya Allah yang layak dipuji, aku mah busuk, cuma kalian gak ngerti", maka semoga suatu saat nanti kita akan sampai dilevel 'sedikit layak dipuji'.
kesimpulan : pujian orang atau panggilan orang terhadap diri kita (tepatnya diriku), bukanlah cerminan siapa diriku, tapi cuma cerminan dugaan dari orang yang memuji atau memanggil......
ini aku tulis untuk diriku sendiri, kalau ternyata kalian ikutan baca terus gak ngarti ya gak papa.....
anggap aja belum baca